Universitas Yudharta Pasuruan menggelar acara Gus Dur Memorial Lecture dengan tema "Gus Dur & Gerakan Kebudayaan" pada Selasa, 1 Oktober 2024, di Aula Pancasila. Acara ini bertujuan untuk mengenang kontribusi besar Gus Dur dalam dunia kebudayaan dan pluralisme, sekaligus meresmikan Gus Dur Corner di Perpustakaan Universitas Yudharta.
Acara dimulai pukul 08.30 WIB dengan Welcoming Speech oleh Jay Akhmad selaku Koordinator Seknas Jaringan GUSDURian. Dalam sambutannya, Jay menekankan pentingnya meneruskan perjuangan Gus Dur dalam merawat kebhinekaan dan keberagaman budaya Indonesia. Ia juga menyoroti relevansi pemikiran Gus Dur dalam konteks kebudayaan dan tantangan zaman modern.
Sesi dilanjutkan dengan Keynote Speech oleh Dr. H. Kholid Murtadlo, S.E., M.E. selaku Rektor Universitas Yudharta Pasuruan, yang menekankan bahwa pendidikan merupakan pilar penting dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan yang inklusif, seperti yang diperjuangkan oleh Gus Dur. Dr. H. Kholid menambahkan bahwa Gus Dur adalah sosok yang melampaui perannya sebagai presiden, dengan warisan pemikiran yang mendalam dalam bidang sosial, politik, dan budaya.
Ibu Inayah Wulandari Wahid, putri Gus Dur sekaligus narasumber utama dalam acara ini, membagikan pandangannya mengenai kontribusi Gus Dur terhadap kebudayaan nasional. Inayah menekankan bahwa Gus Dur tidak hanya dikenal sebagai pemimpin politik, tetapi juga sebagai tokoh budaya yang selalu memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, pluralisme, dan keadilan. Menurutnya, Gus Dur memiliki peran penting dalam membangun kesadaran kebudayaan yang menghargai perbedaan sebagai kekuatan.
Acara ini dipandu oleh Dr. Ahmad Marzuki, M.Ag., dosen Universitas Yudharta Pasuruan, yang mengarahkan diskusi dan interaksi secara dinamis.Puncak acara ditutup dengan peresmian Gus Dur Corner di Perpustakaan Universitas Yudharta Pasuruan. Gus Dur Corner diharapkan menjadi pusat kajian dan sumber referensi bagi mahasiswa serta masyarakat umum yang ingin mendalami pemikiran Gus Dur, khususnya dalam hal kebudayaan, pluralisme, dan humanisme.Acara ini menjadi refleksi penting atas warisan intelektual Gus Dur yang terus hidup melalui gagasan-gagasan besar tentang kebudayaan dan kemanusiaan. Universitas Yudharta berharap melalui Gus Dur Corner, generasi muda dapat terus mempelajari dan meneladani jejak perjuangan Gus Dur dalam merawat keberagaman Indonesia.
Posting Komentar